Friday, May 11, 2012

NYESEK "jleb"

Bertahun-tahun yang lalu, aku pernah mencintainya. sangat..
Tak akan pernah aku lupakan betapa aku mendambakannya.
Betapa aku rela memberikan segalanya untuknya.
Betapa besarnya cinta yang aku berikan.
Dan betapa penantian itu tidak pernah berujung kebahagiaan.

Tahun silih berganti.
Hidup tetap berjalan.
Tak kubiarkan penantian ini menghalangiku.
Perlahan rasa itu memudar.
Meskipun kenangannya, tak akan bisa hilang.

Tak pernah lagi airmata ini jatuh karenanya.
Tak pernah lagi kurasakan hati ini hancur.
Kini tawa mengiringi memori kisahku dengan dia.
Betapa konyolnya melakukan pengorbanan begitu besar.

Namun, kini dia bersama seorang wanita.
Mungkinkah wanita itu yang dulu bersamanya.
Hatiku menjerit. Nafasku sesak.

Kenapa harus wanita itu?
Tidak adakah wanita lain di bumi ini?
Aku tahu, bagaimana wanita ini selalu menyakitinya dulu.
Dan betapa dia begitu mencintai wanita ini dengan sangat bodoh.

Apapun yang terjadi, bagaimanapun, kalian tetap bersatu.
Kumohon, pergilah bersama siapapun wanita di dunia ini, asal bukan dia.
Kenapa dia selalu menerima wanita itu, padahal dirinya selalu tersakiti.

Hatiku sesak..

Thursday, May 10, 2012

The Lady

Wanita itu memiliki banyak panggilan.
Wanita itu memiliki hati yang sensitif.
Wanita itu bukan seorang paranormal. Namun ia dapat membaca hati dan pikiran beberapa orang.
Wanita itu bukan malaikat. Namun selalu bersedia memaafkan.
Wanita itu bukan superhero. Tapi adalah seorang pahlawan yang tak pernah berhenti berjuang.

Ibu. Mami. Mama. Bunda. Ummi. Emak. Enyak.
Apapun panggilannya, dialah wanita yang bertaruh nyawa melahirkan kita.
Pemilik hati penuh kasih sayang yang sekuat baja.
Selalu dan akan selalu mengerti hati dan pikiran anaknya.
Selalu bersedia memaafkan, berapa kalipun kita berbuat kesalahan.
Dia tidak pernah menyerah untuk membahagiakan anaknya.
Dialah orang yang selalu memberikan senyumnya, bahkan ketika hatinya hancur.
Dialah yang akan tetap mencintai kita, bagaimanapun, sampai kapanpun.

HAMPA

Hampa adalah ketika penantian tak kunjung datang.
                        Ketika kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidup.
                        Ketika hidup rasanya sudah tak berarti.
                        Ketika menjadi orang yang paling tidak diinginkan keberadaannya.
Hampa adalah, ketika kita merindukan seseorang dengan sangat.
                                  Namun orang tersebut tidak menunjukan kepeduliannya.
Hampa adalah, ketika dirimu menangis hingga menjerit-jerit.
                                  Namun tak pernah ada yang mendengarmu.
Hampa
Adalah ketika engkau bersedih, namun dunia tetap berjalan biasa ; Penuh Tawa.

Wednesday, May 9, 2012

Dasar manusia!

Manusia memang gak pernah ada puasnya!!
Ketika berjuang mendapatkan yang kita dambakan, ketika mati-matian mencari perhatiannya, ketika tidak sedikitpun dirinya menoleh... Ketika itu, rasanya sangat ingin memiliki seseorang yang mendampingi. Mengusir penantian.
Namun, ketika telah ada orang yang berada setia menemanimu, rasa sebuah penantian membuat iri. Merindukan saat-saat menanti seseorang. Saat konyol ketika awal jatuh cinta. Pengorbanan-pengorbanan yang dilakukan.

Tapi, akankah kita meninggalkan sesuatu yang telah kita miliki, demi ketidakpastian lagi?
Awal penantian memang indah. Namun ketika penantian itu tidak berujung. Ketika penantian itu berakhir dengan tangis.. Akankah kita pertaruhkan semua kebahagiaan sekarang dengan itu semua?

dimana ada usaha, disitu ada jalan

Yah, kadang pribahasa itu terdengar klise.
Hingga suatu hari benar-benar mengalaminya, baru menyadarinya.
Sekedar curhat, beberapa waktu lalu, aku dibebankan tugas(bilangnya aja udah beban) yang cukup berat. Awalnya aku merasa itu adalah sebuah beban yang beraaaaat banget. Rasa tidak percaya diri dan ketidaksanggupan pun muncul hinggap di hati dan pikiran. Terlebih karena ada yang menuntut bahwa hasil yang kuberikan harus perfek.
Stress, iya. Down, banget. Namun apa yang dapat kulakukan. ketika tak ada satupun hal yang bisa kuperbuat untuk menghilangkan tugas ituu. Ketika aku memang harus menghadapinyaa. Aku tidak bisa mundur, atau bahkan kabur. Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah maju.
Dengan modal itulah, aku kuatkan diri. Stress tetep kebawa. Aku bahkan belum pernah melakukan kegiatan itu sebelumnya. Dan harus mengunakan software yang cukup sulit...

Namun, at last, hasil kerjaku tidak tidur semaleman dan malem sebelumnya hanya tidur 2 jam terbayar. Tidak sempurna, memang. Tapi cukup membuatku berteriak dalam hati mendengar beberapa pujian. Sempat hampir pingsan ketika hasil kerjaku akan ditayangkan. Tidak sedikit kesalahan yang aku buat. Namun untukku, orang yang tidak pernah menguasai dan melakukan tugas itu, adalah keajaiban aku bisa menyelesaikannya. Apalagi mendapat beberapa pujian.
Tuhan memang tidak pernah tidur. Awalnya, aku bahkan ingin segera lari dari tugas. Tidak sanggup menerima beban seperti itu. Namun ketika yang bisa kulakukan hanyalah mengerahkan segala usahaku, voila! Hasil yang kudapatkan(setidaknya) setimpal dengan usaha yang menyebabkan aku kurang tidur beberapa hari itu.
Dimana ada usaha, disitu ada jalan. Bahkan ketika mencapai titik putus asa, ketika kita berusaha, meskipun dalam keraguan sekalipun, disitulah terdapat sebuah jalan.. Dan Tuhan selalu memberikan jalan, bagi umatnya yang berusaha..

Sunday, May 6, 2012

Gak Penting

Aku bukanlah wanita yang teramat cantik.
Aku juga bukan orang yang begitu berpengaruh.
Dan aku tidak seseorang yang cukup populer.

Aku hanyalah seorang gadis biasa.

Aku terbiasa dengan sikap acuh seseorang terhadapku.
Aku terbiasa menjadi seseorang yang tidak terlalu penting.
Aku terbiasa untuk tidak dipedulikan.

Aku sadar, aku bukanlah siapa-siapa yang cukup penting bagi hidup seseorang.

Aku membiasakan itu semua.
Aku membiarkan itu semua.

Agar nantinya aku tidak akan pernah merasa kecewa terhadap orang lain.
Agar aku tidak akan pernah menyesali apapun.
Agar aku tidak pernah merasakan sakit.

Namun godaan berat, membuat sebuah keinginan untuk menjadi penting bagi segelintir orang.
Hanya beberapa orang. Terlalu besarkah itu?
Hingga akhirnya aku harus dikecewakan.

Setidak berarti itukah diriku?

Tangis.
Menertawakan diriku yang begitu bodoh ini.
Namun life must go on.
Badai apapun yang menerjang, hidup belum usai. Sehingga kita harus menghadapi badai ini, hingga matahari cerah menggantikannya..

Jatuh dari ketinggian sebuah Harapan

Manusia. Dasar kodratnya seperti keledai yang terus mengulang kesalahannya.
Sudah mengerti dan pernah mengalami sendiri pahit dan sakitnya jatuh terjerembab dari tingginya sebuah harapan. Tapi untuk kesekian kalinya, tetap saja menggantungkan harapan tinggi-tinggi. Dan untuk kesekian kali pula, jatuh.
Sakit. Ketika harapan itu jatuh seenaknya ke dalam jurang yang cukup dalam.
Menyesal. Karena tetap berharap terlalu tinggi meskipun telah mengalami kesakitan jatuh.

Aku terbiasa mengalami hal ini.
Terbang oleh harapan lalu dilempar jatuh ke dasar bumi.
Diberikan kepercayan kemudian direnggut kembali.

Namun sakit yang amat mendalam tetap kurasakan.
Luka yang besar tetap terbuka.
Tangis tetap menyeruak.

Dan untuk kesekian kalinya, harus menata kembali hati..
                                       Yang entah kapan akan dihancurkan kembali.