Tuesday, February 9, 2016

Bicaralah

Mataku melihat.
Terus mencari petunjuk.
Otakku tak berhenti berprasangka.
Hatiku menolak untuk tenang.

Musik yang berkumandang di telinga tak membantu.
Es krim di depan mata tidak menenangkan.

Yang aku bisa hanyalah menduga.
Prasangka baik dan buruk berlomba lomba menguasai.

Mulut terkunci.
Tak satupun kata keluar.
Mata masih kering.
Belum mengeluarkan airmatanya.

Tapi kenapa hati sudah sakit.
Kenapa dada mulai sesak.

Jika ingin pergi, pergilah.
Tapi jangan dengan cara seperti ini.
Bicaralah.
Karena aku tak akan mencegah siapapun yang ingin segera pergi dariku.